Rabu, 02 Desember 2015

Review Fatal Frame – Maiden of Black Water: Kembalinya Teror Hantu Asia!

Review Fatal Frame – Maiden of Black Water: Kembalinya Teror Hantu Asia!





Fatal Frame, mendengar nama yang satu ini saja sudah cukup untuk membuat gamer yang sempat tumbuh besar dengan konsol Playstation bernostalgia. Ketika game-game horror lain menawarkan senjata api dan melee sebagai senjata, ia menjadikan kamera sebagai satu-satunya alat untuk menghadapi setiap ancaman yang ada. Ada sesuatu yang berbeda dengan implementasi sistem gameplay seperti ini. Ketika game horor racikan developer barat seperti Oulast atau Amnesia justru meminta Anda untuk menghindari sumber ancaman, Fatal Frame justru membalik psikologis tersebut. Satu-satunya cara Anda untuk menang adalah justru dengan menghadapi sumber ketakutan Anda secara langsung, semakin dekat, semakin baik.

Anda yang sudah sempat membaca preview kami sebelumnya tentu sudah punya gambaran yang lebih jelas soal Fatal Frame: Maiden of Black Water yang dirilis secara eksklusif untuk Nintendo Wii U ini. Lupakan sementara fakta bahwa Nintendo, entah karena alasan apa, memutuskan untuk membuat game eksklusif yang begitu diantisipasi ini hanya tersedia dalam format digital. Keputusan bodoh yang membuat banyak gamer Wii U dengan kapasitas storage terbatas harus menyediakan storage eksternal ekstra untuk menampung game Wii U dengan data terbesar sejauh ini tersebut. Sementara dari sisi gameplay, Koei Tecmo memperlihatkan tajinya untuk urusan desain karakter wanita yang memanjakan mata. Cita rasa Fatal Frame juga masih mengalir kuat dan tak melenceng dari identitas franchise yang selama ini kita kenal.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Fatal Frame: Maiden of Black Water ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang memawarkan kembali teror hantu Asia? Review ini akan membahasnya lebih dalam  untuk Anda.

Plot


Fatal Frame masih mempertahankan identitas utamanya, sebuah game yang membawa Anda pada “pertarungan” melawan para makhluk halus khas Asia.
Kompleks, ini mungkin kata yang langsung meluncur dari mulut Anda ketika pertama kali belajar memerhatikan plot yang ditawarkan oleh Fatal Frame: Maiden of Black Water ini. Memang, benang merahnya masih sama, bahwa Anda menjadi seorang karakter protagonis yang harus bertarung melawan para setan dan beragam fenomenal paranormal denganmenggunakan kamera khusus – Obscura. Bedanya? Tak lagi dua, Anda kini akan berperan sebagai tiga karakter utama dengan latar belakang cerita dan motif masing-masing. Anda akan berhadapan dengan mimpi buruk ini sebagai Yuri Kozukata, Ren Hojo, dan Miu Hinasaki.


Gunung Hikami super angker menjadi fokus.

Anda akan memainkan kisah ini dari kacamata tiga karakter. Yuri yang hendak mencari teman baiknya.


Ren Hojo yang hendak menyelidiki latar belakang historis Hikami.




Dan Miu yang mencari sang ibu.
Semuanya berkisar pada sebuah gunung angker bernama Hikami yang tak ragu untuk meminta korban jiwa jika siapapun berani untuk mendakinya ketika malam. Yuri berusaha mencari sahabat dekatnya – Hisoko Kurosawa yang menghilang tanpa jejak di gunung tersebut, sementara Miu mencari sang ibu – Miku Hinasaki yang juga mengalami nasib serupa. Sementara Hojo lebih berfokus pada usaha untuk membongkar misteri apa yang sebenarnya terjadi di balik angkernya Hikami. Apa yang membuat aktivitas paranormal di gunung yang melekat dengan aktivitas bunuh diri ini begitu kuat, apalagi ketika informasi yang didapat mulai membuka sebuah fakta yang mengejutkan.

Plot di Fatal Frame: Maiden of Black Water tak sesederhana yang dibayangkan. Walaupun pada akhirnya Anda akan menemukan benang merah pasti antara ketiga karakter ini, ia dipresentasikan lewat alur cerita maju mundur dengan pengenalan karakter-karakter baru yang tak sekuat yang dibayangkan. Satu-satunya cara utama untuk mengerti apa yang tengah terjadi hanyalah dengan membaca secara detail semua catatan yang Anda temukan di sepanjang perjalanan. Melewatinya? Selamat tinggal pada pemahaman dengan baik apa yang sebenarnya tengah terjadi. Karena Anda akan bertemu dengan budaya, aktivitas sekte sesat, pembunuhan secara brutal yang tentu saja butuh motif kuat untuk dirangkai.


Plot yang ditawarkan memang terhitung kompleks dengan banyak karakter dan cerita terkait satu sama lain.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi dengan gunung Hikami ini? Mampukah Yuri, Miu , dan Ren mencapai misi mereka masing-masing? Misteri yang menunggu mereka? Tantangan seperti apa yang harus dihadapi? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda temukan dengan memainkan Fatal Frame: Maiden of Black Water ini.



Jumat, 06 November 2015

PROFIL GURU

NAMA GURU : SRI RIZKY MARPAUNG , SPd




Biodata bu Kiki :

- Nama Lengkap : Sri Rizki Marpaunig SPd
- Nama paggilan : Kiki
- Tempat tanggal lahir : Bandung , 11 Agustus 1986
- Umur : 29
- Hobi : Baca komik
- Profesi : Guru
- Agama : Kristen Protestan
- Cita-cita : Guru

RIWAYAT PENDIDIKAN
- SD : SDN PGS III
- SMP : SMP KARTIKA XI-I
- SMA : SMA DB
- UNIVERSITAS : UNIVERSITAS INDRA PERI (UNINDRA)

Kesan pesan : Bu kiki tuh baik orangnya , sabar gak gampang marah kek nya :v . lumayan cakep manis kek nya :v . buat ibu "semoga menjadi guru yg terbaik" . udah itu aja sih . TQ